Blog ini menulis tentang Kisah Nabi Muhammad SAW, Kisah Khalifah dan Kisah Islami

Rabu, 09 Agustus 2017

Surat Nabi 2



SURAT NABI KEPADA HAUDZAN BIN ALI AL-HANAFI

Rosululloh SAW menulis surat kepada Haudzan bin Ali Al-Hanafi, pemimpin Yamamah sebagai berikut :

"Bismillahir rahmanir rahim"

Dari Muhammad Rosul Alloh kepada Haudzan bin Ali Al-Hanafi . Kesejahteraan bagi siapun yang mengikuti petunjuk. Bahwa ketahuilah agamaku akan dipeluk orang yang kaya maupun orang yang miskin. Masuklah Islam, niscaya tuan akan selamat dan akan kuserahkan apa yang ada di tengah tuan saat ini."

Kurir yang menyampaikan surat iniadalah Salith bin al-Amiri. Saat Salith sudah tiba di hadapannya, Haudzan menyambut kedatangannya dengan ramah tamah dan menyuruhnya masuk ke rumah. Kemudian Haudzan membaca surat beliau dan sesekali memberi komentar. Dia menulis balasan kepada Nabi Muhammad SAW berikut :

"Sungguh bagus dan baik apa yang tuan serukan. Sementara itu banyak orang-orang Arab yang takut terhadap kekuasaanku. Jika tuan mau memberikan sebagian urusan kepadaku tentu aku mau yang mengikuti tuan".

Haudzan memberikan hadiah yang melimpah dan memberikanya kain tenun yang bagus. Semua hadiah ini diserahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan mengabarkan apa yang didalamnya. Beliau membaca surat balasan dari Haudzan, lalu bersabda, "Jika mereka memintasepetak tanah kepadaku, maka aku tidak akan memberinya. Cukup, cukup apa yang dimilikinya  saat ini".

Namun setelah Rosululloh SAW kembali dari penaklukkan Mekkah, Jibril mengambarkan kepada beliau bahwa Haudzan sudah meninggal dunia. Untuk itu beliau bersabda, "Dari Yamamah ini, akan muncul seorang pendusta yang membual sebagai nabi. Dia akan menjadi pembunuh sepeninggalku".

Ada seseorang yang bertanya, "Wahai Rosululloh, siapakah yang dibunuhnya?" Beliau menjawab, "Kamu dan rekan-rekanmu." Dan memang begitulah yang terjadi.


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Surat Nabi 3



SURAT NABI KEPADA AL-HARITS BIN ABU SYAMR AL-GHASSANI

Surat yang ditulis kepada Al-Harits bin Syamr Al-Ghassani, pemimpin Damaskus, yaitu :

"Bismillahir rahmanir rahim"

Dari Muhammad Rosul Alloh, kepada Al-Harits bin Abu Syamr Al-Ghassani. Kesejahteraan bagi siapun mengikuti petunjuk, percaya dan membenarkannya. Aku menyeru tuan agar beriman kepada Alloh SWT semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, niscaya akan kekal kerajaan tuan".

Beliau menunjuk Syuja' bin Wabb dari bani Asad bin Khuzainah untuk mengantarkan surat itu. Setelah membacanya, dia berkata, "Siapa yang mau merebut kerajaan ini dari tanganku, aku pasti akan menghadapinya". Dan dia tidak mau masuk Islam.




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Surat Nabi 4



SURAT NABI KEPADA RAJA OMAN

Rosululloh SAW menulis surat kepada Raja Oman, Jaifar dan Abd, keduanya adalah anak Al-Julunda. Inilah surat beliau :

"Bismillahirrahmanirrahim".

Dari Muhammad bin Abdulloh, kepada Jaifar dan Abd bin Al-Julunda. Kesejahteraan bagi siapun yang mengikuti petunjuk, amma ba'd. Sesungguhnya aku menyeru tuan berdua dengan seruan Islam. Masuklah Islam, niscaya tuan berdua akan selamat. Sesungguhnya adalah utusan Alloh kepada semua manusia, untuk memberi peringatan kepada orang yang hidup dan membenarkan perkataan terhadap orang-orang kafir. Jika tuan berkenan mengikrarkan Islam, maka kerajaan tuan pasti akan berakhir dan kudaku akan menginjakkan kaki di halaman tuan dan nubuwahku akan mengalahkan kerajaan tuan". 

Beliau menunjuk Amr bin al-Ash untuk meyampaikan surat ini. Amr menuturkan, "Aku pun berangkat hingga tiba di Oman. Aku ingin menemui Abd bin al-Julunda terlebih dahulu, karena dia lebih lemah lembut dan lebih kooperatif". Aku berkata dihadapannya, "Aku adalah utusan Rosululloh SAW untuk menghadap tuan dan saudara tuan".

"Temuilah saudaraku terlebih dahulu, karena dia lebih tua dan lebih berkuasa daripada aku. Aku akan mencoba mengantarkan engkau hingga dia bisa membaca suratmu". Kemudian Abd mengajukan beberapa pertanyaan, "Apa yang hendak engkau serukan?"

Aku menjawab, "Aku menyeru kepada Alloh semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, hendaklah tuan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-Nya."

"Wahai Amr, engkau adalah putra pemimpin kaummu. Lalu apa saja yang diperbuat ayahmu? Padahal kami sangat salut kepadanya."

"Dia meninggal dalam kedaan tidak beriman kepada Muhammad. Padahal aku ingin sekali dia masuk Islam dan membenarkannya. Dulu aku sejalan dan sepemikiran hingga Alloh SWT memberikan petunjuk kepadaku untuk masuk Islam."


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Sifat Fisik Rosululloh SAW


Ciri fisik Muhammad

Beberapa hadist meriwayatkan beberapa ciri fisik yang diceritakan oleh para sahabat dan istrinya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muhammad berperawakan sedang, berkulit putih kemerahan, berjanggut tipis, dan digambarkan memiliki fisik yang sehat dan kuat oleh orang di sekitarnya. Riwayat lain menyebutkan Muhammad bermata hitam, tidak berkumis, berjanggut sedang, serta memiliki hidung bengkok yang sesuai dengan ciri antropologis bangsa Semit pada umumnya.

Nabi Muhammad SAW lain daripada yang lain, karena kesempurnaan penciptaan fisik dan akhlaknya, yang tidak cukup digambarkan lewat kata-kata. Effeknya, semua hati muslim akan mengangungkan dan menyanjungnya. Orang-orang yang pernah hidup berdekatan dengan beliau pasti akan mencintainya, tidak peduli yang akan menimpa mereka. Berikut ini akan dipaparkan ringkasan riwayat yang menjelaskan keindahan dan kesempurnaan fisik Nabi Muhammad SAW.

Ummu Ma'bad Al-Khuzaiyah pernah berkata tentang diri Rosululloh. Dia menggambarkan beberapa sifat Rosululloh saat melewati perkemaahan suaminya dalam perjalanan hijrahnya ke Madinah. Dia mengatakan bahwa Rosululloh sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perawakannya (badannya), tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, tidak banyak bicara, lehernya panjang, matanya indah, alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam, jika diam beliau tampak berwibawa, jika berbicara terlihat menarik, beliau adalah orang yang paling menarik dan menawan dilihat dari kejauhan, jika berbicara tertata dan jelas, tidak banyak berbicara, seperlunya jika berbicara, badanya sedang-sedang saja, tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek, jika menatap begitu tajam, mempunyai penampilan yang menarik, jika beliau berbicara mereka meyimak dan memperhatikan pembicaraannya, jika beliau memberikan perintah kepada mereka, perintahnya langsung dilaksanakan, beliau merupakan orang yang dihormati, disegani dan tegas, yang tidak diremehkan orang lain.

Sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib juga berkata bahwa Rosululloh SAW adalah orang yang berbadan sedang, tidak tinggi dan tidak pendek, rambutnya tidak kaku dan juga tidak keriting, rambutnya tebal, tidak gemuk dan juga tidak kurus, wajahnya oval, bola matanya sangat hitam, bulu dadanya begitu lembut, tidak ada bulu-bulu di badannya, telapak tangan dan kakinya tebal, jika berjalan cepat sekali, jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, diantara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi, telapak tangannya yang begitu lembut dan halus, dadanya yang bidang, jika berbicara jujur, paling memenuhi perlindungan, yang paling lembut perkataanya, pergaulannya mulia sekali dengan para kaum muslimin, disegani dan akan selalu mencintai beliau jika bersahabat dengannya. Dan Ali bin Abi Thalib berbicara lagi, "Aku tidak pernah melihat orang yang seperti beliau, sebelum maupun sesudah".

Dalam sebuah riwayat darinya disebutkan bahwa "kepalanya besar, tulang-tulang sendinya besar, bulu matanya panjang, jika berjalan seperti sedang berjalan dijalanan yang menurun (cepat)".

Jabir bin Samurah berkata, "Mulutnya besar, matanya lebar dan tidak banyak tumpukkan dagingnya."

Abu Thufail berkata, "Kulitnya putih, wajahnya berseri-seri dan perawakannya sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak pendek)."

Anas bin Malik berkata, "Kedua telapak tangannya lebar. "Dia juga berkata, "warna kulitnya indah, tidak putih pucat dan tidak terlalu coklat, kuat kepalanya, di kepalanya atau di jenggotnya hanya ada 20 helai uban."
Dia juga berkata, "Ada beberapa helai uban di pelipisnya." Dalam riwayat lain disebutkan, "Dikepalanya beberapa helai uban yang terpisah-pisah jaraknya."

Abu Hurairah berkata, "Tidak pernah kulihat sesuatu yang lebih indah daripada diri Rosululloh SAW. Seakan-akan matahari berjalan di wajahnya dan tidak pernah kulihat seseorang yang jalannya lebih cepat daripada Rosululloh SAW. Seakan-akan tanah menjadi landai bagi beliau. Kami sudah berusaha mencurahkan kekuatan, tetapi seakan-akan beliau tidak peduli."

Ka'ab bin Malik berkata, "Jika sedang gembira, wajah beliau berkilau, seakan-akan wajah beliau adalah sepotong rembulan."

Saat berada di dekat Aisyah ra, beliau berkeringat, hingga membuat raut wajahnya beliau berkilau. Kemudian hal ini digambarkan Abu Kabir Al-Hudzali dalam syairnya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Akhlak Rosululloh SAW



AKHLAK ROSULULLOH
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Fathu Makkah



FATHU MAKKAH - PEMBEBASAN MEKAH

Pembebasan Mekkah

Mekkah dibebaskan oleh pihak Muslim pada tahun 630. Pada tahun 628, Quraisy dan Muslim dari Madinah menandatangani Perjanjian Hudaybiyah. Meskipun hubungan yang lebih baik terjadi antara Mekkah dan Madinah setelah penandatanganan Perjanjian Hudaybiyah, 10 tahun gencatan senjata dirusak oleh Quraisy, dengan sekutunya Bani Bakr, menyerang Bani Khuza'ah yang merupakan sekutu Muslim. Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi Muhammad menolak, Abu Sufyan pun pulang dengan tangan kosong. Dengan kekuatan 10.000 pasukan Muslim pergi ke Mekkah dimana pada akhirnya menyerah dengan damai. Muhammad bermurah hati kepada rakyat Mekah,dan memerintahkan penghancuran berhala di sekitar dan di dalam Ka'bah saja.



Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_setelah_Pembebasan_Mekkah

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Kasih Sayang Rosululloh SAW



KASIH SAYANG ROSULULLOH MUHAMMAD SAW
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW
.f-nav{ z-index: 9999; position: fixed; left: 0; top: 0; width: 100%; padding:0 20px;} /* ini yang membuat menu menjadi melayang (fixed) */ .nav { background: rgba(26, 37, 82, 0.24); margin:0 0 20px 0; } .nav li { list-style-type:none; float:left; display:inline-block; padding:10px; }