SEJARAH ROSULULLOH BAG. 1
Muhammad
adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim. Muhammad
memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan
mewariskan pemerintahan tunggal Islam. Wikipedia
Meninggal: 8 Juni 632 M, Madinah, Arab Saudi
Pasangan: Maymunah binti al-Harits (m. 629 M–632 M)
KEHIDUPAN ARAB SEBELUM KELAHIRAN ROSULULLOH
SAW
1. Kehidupan Agama
Pada awalnya, mayoritas Bangsa Arab mengikuti
Nabi Ibrahim AS, yaitu ajaran tauhid untuk beribadah hanya kepada Alloh SWT.
Setelah berlalunya waktu yang panjang, mereka
melalaikan hal tersebut, walaupun ada sisa-sisa peninggalan ajaran tauhid Nabi
Ibrahim AS.
Hingga suatu saat di Mekkah tersebutlah seorang
yang bernama Amr bin Luhay dari suku Khuza'ah yang sangat dihormati dan
dimuliakan kaumnya karena kedermawanan dan prilakunya yang baik. Suatu ketika,
ia pergi ke Syam dan disana melihat masyarakatnya menyembah berhala sebagai
bentuk ibadah. Ia menyimpulkan bahwa itu adalah perbuatan baik. Sekembalinya
dari Syam, Amr pun membawa berhala yang bernama Hubal dan meletakkannya di
Ka'bah. Lalu dia mengajak kaumnya untuk melakukan apa yang dilakukan oleh
penduduk Syam.
Karena pengaruh kedudukannya, tak lama penduduk
Mekkah pun menjadi penyembahan berhala dan menjadi agama baru bagi mereka.
Ajaran tersebut dengan cepat menyebar ke wilayah Hijaz (Mekkah dan sekitarnya)
hingga menyebar luas meliputi Jazirah Arabi. Bahkan, di sekitar Ka'bah ada
ratusan berhala yang disemabah. Dari sanalah mulai lagi bermunculan berbagai
bentuk kesyirikan, bid'ah dan khurafat di masyarakat Arab.
2. Kehidupan Sosial
Struktur kehidupan masyarakat Arab berkelas dan
bersuku-suku. Adanya pemandangan yang sangat kontras antara kaum bangsawan
dengan segala kemewahan dan kehormatannya dengan rakyat jelata dengan segala
kekurangan dan kehinaan yang tak terperi.
Kehidupan antar suku pun penuh dengan persaingan
yang sering mengakibatkan pertikaian dengan bumbu fanatisme kesukuan yang
kental. Setiap anggota suku pasti membela orang yang satu suku dengannya, tak
peduli perbuatannya benar atau salah, sehingga terkenal ucapan diantara mereka
:
"Bantulah saudaramu, baik berbuat zalim atau
dizalimi".
Perlakuan terhadap wanita juga tak kalah
zalimnya. Laki-laki dapat melakukan poligami tanpa batas, bahkan dapat menikahi
dua bersaudara sekaligus. Demikian pula mereka dapat menceraikannya sesuka
mereka. Sementara itu perzinahan merupakan masalah biasa. Bahkan ada suami yang
memerintahkan istrinya tidur dengan laki-laki lain semata-mata ingin
mendapatkan keturunan mulia dari laki-laki tersebut. Kelahiran anak perempuan
menjadi aib yang berat mereka tanggung, bahkan dikenal di sebagian mereka
istilah Wa'dul banat (mengubur anak perempuan hidup-hidup).
Perjudian dan minuman keras juga merupakan hal
yang sangat lumrah dilakukan di tengah masyarakat, bahkan menjadi sumber
prestise tersendiri.
Kesimpulannya, kondisi sosial mereka sangatlah
parah, sehingga kehidupan berlangsung tanpa aturan layaknya binatang.
3. Kondisi Ekonomi
Masyarakat Arab adalah masyarakat pedagang.
Sebagian kecil penduduk pinggiran negeri, hidup secara bertani dan memelihara
hewan ternak. Mereka belum mengenal dunia perindustrian. Hasil-hasil produksi
biasanya mereka dapatkan dari Yaman atau Syam (Syam pada masa sekarang meliputi
Palestina, Lebanon, Yordan dan Suriah).
Kemiskinan cukup mewarnai kehidupan masyarakat,
meskipun ada sejumlah pedagang besar dan bangsawan.
4. Akhlak Terpuji
Betapapun demikian, bangsa Arab masih memiliki
beberapa akhlak yang sangat terpuji, walau kadang ditampilkan dengan cara yang
salah. Diaantaranya adalah kedermawanan, memenuhi janji, menjaga kemuliaan jiwa
dan pantang dihina, pemberani, lemah lembut, suka menolong dan sederhana.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar